Read more: http://www.bloggergubug.com/2013/05/membuat-artikel-terkait-di-bawah.html#ixzz2vNZD0ylk er
Senin, 16 September 2013

LEMBAR TUGAS MAHASISWA BSI ( LTM ) TEORI RANGKAIAN LISTRIk

LEMBAR TUGAS MAHASISWA
( LTM )
TEORI RANGKAIAN LISTRIK
Program Studi Teknik Komputer
Jenjang Pendidikan Program Diploma III Tahun AMIK BSI
Akademi Manajemen Informatika dan Komputer
BINA SARANA INFORMATIKA
Jakarta
2013
NIM : ………………………….
NAMA : …………………………………………..
KELAS : ………………………………………….
Lembar Tugas Mahasiswa
Program Studi Teknik Komputer
Jenjang Pendidikan Diploma III
AMIK BSI
Penyusun :
Konsorsium Teknik Komputer
AMIK BSI
Cetakan Pertama
Diterbitkan oleh : AMIK BSI
Jl. RS. Fatmawati No. 24 Pondok Labu
Jakarta Selatan 12450
Telp. (021) 7500282, 7500485
Fax. (021) 7513790
http://www.bsi.ac.id
PERTEMUAN I BESARAN DAN SATUAN LISTRIK
1. Sebutkan besaran dan satuan pokok !
2. Apakah yang dimaksud dengan muatan listrik?
3. Bilamanakah terdapat adanya arus listrik ?
4. Sebutkan macam-macam arus dan jelaskan !
5. Bagaimanakah cara menulis satuan arus dan tegangan listrik yang benar, baik dengan menulis secara utuh atau dengan akronim ?
6. Apa yang dimaksud dengan tegangan ?
7. Apa yang dimaksud dengan daya ?
8. Jelaskan hubungan antara daya dengan nilai tegangan yang diberikan !
9. Apa yang dimaksud dengan energi ?
10. Elemen/ komponen listrik digolongkan menjadi 2 macam yaitu yang menyerap energi dan yang mengirim energi, jelaskan!
PERTEMUAN II
KONSEP DASAR ELEMEN ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK
1. Jika diketahui arus yang mengalir sebesar 10 A, tentukan V jika elemen menyerap daya 25 W ?
2. Jika diketahui arus yang mengalir sebesar 10 A, tentukan V jika elemen mengirimkan daya 25 W ?
3. Tentukan daya pada rangkaian tersebut, apakah sumber tegangan mengirimkan atau menyerap daya ?
4. Arus sebesar 5 A melalui suatu kawat :
a. Berapa banyak muatan yang melalui kawat dalam 10 detik?
b. Berapa banyak muatan yang melalui kawat dalam satu tahun?
5. Arus yang mengalir 2 A pada suatu elemen. Energi untuk memindahkan arus selama 1 s adalah 10 J. Tentukan tegangan yang melintasi elemen tersebut !
6. Sebuah arus 10 A dikirimkan ke elemen selama 5 s. Tentukan energi yang diperlukan untuk menghasilkan 10 V !
7. Sebuah lampu senter dihubungkan batere 12 V menghasilkan arus sebesar 0.5 A. Tentukan energi selama 2 s !
8. Sebuah kawat dilalui arus 10 mA. Berapa banyak muatan pada kawat tersebut selama 20 s ?
9. Jika V = 4 Volt dan i = 10 A, maka tentukan :
a. Daya yang diserap atau dikirimkan
b. Energi yang diserap atau dikirimkan selama 10 s
10. Berapa arus dihasilkan batere mobil, jika energi yang disuplai 2 x 106 J selama 10 jam (standar batere mobil 12 V) ?
PERTEMUAN III RANGKAIAN DC RESISTIF
1. Bunyi hukum Kirchoff I / Kirchoff Current Law (KCL) adalah ..........................
2. Bunyi hukum Kirchoff II / Kirchoff Voltage Law (KVL) adalah ...........................
3. Tentukan V1 pada rangkaian ini :
4. Tentukan V1 pada rangkaian ini :
5. Tiga tahanan yaitu R1, R2, R3 dan R4 memiliki nilai tahanan yang sama = 4 Ω diparalel. Nilai tahanan paralel adalah….
6. Diketahui R1 = 2 Ω, R2 = 3 KΩ, R3 = 5 MΩ disusun secara seri, maka besarnya nilai tahanan seri adalah….
7. Tentukan besarnya nilai i pada rangkaian ini :
8. Tentukan nilai Req pada rangkaian ini :
9. Tentukan nilai arus i pada rangkaian ini :
10. Diketahui R1 = 20 Ω dirangkai secara seri dengan R2 = 30 Ω diberikan sumber tegangan V = 10 V, maka besarnya tegangan di R1 adalah…….
PERTEMUAN IV
ANALISA LOOP ( MESH ANALYSIS)
1. Arus loop adalah ..................................................
2. Analisa loop dapat diterapkan pada ………………………….
3. Sebutkan ketentuan yang terdapat pada analisa loop !
4. Analisa loop berprinsip pada hukum ................................
5. Berapakah nilai i1 dan i2 pada rangkaian ini :
6. Pada analisa loop, apabila hasil perhitungan ternyata arus mempunyai tanda positif maka berarti ………………
7. Pada analisa loop, apabila hasil perhitungan ternyata arus mempunyai tanda negatif maka berarti ………………
8. Dalam analisa loop, yang perlu diperhatikan dalam perhitungan adalah ..................
9. Pada rangkaian berikut arus loop I1 adalah arus pada ....................................
10. Berapakah nilai arus I1 pada rangkaian berikut ......................
PERTEMUAN V
ANALISA SIMPUL ( NODAL ANALYSIS )
1. Pengertian Node atau simpul adalah ………………..
2. Pengertian junction atau titik simpul utama atau titik percabangan adalah ............
3. Jumlah node pada rangkaian di bawah ini adalah ………………
4. Jumlah junction pada soal nomor (3) di atas adalah .........................
5. Analisa simpul (Nodal Analysis) berprinsip pada Hukum ............................
6. Sebutkan beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan pada analisa simpul !
7. Tentukan besarnya nilai i dengan menggunakan analisa simpul !
8. Tentukan besarnya nilai tegangan V dengan menggunakan analisa simpul !
9. Jika terdapat N node maka jumlah node voltage nya adalah = ..................
10. Analisa simpul dapat diterapkan pada sumber .................................
PERTEMUAN VI
ANALISA RANGKAIAN EKIVALEN STAR & DELTA
1. Rangkaian ekivalen star dan delta digunakan untuk .........................
2. Rumus konversi dari delta ke wye adalah ...........................................
3. Rumus konversi dari wye ke delta adalah ........................................
4. Berapakah nilai R1, R2 dan R3 dari rangkaian di bawah ini?
5. Berapakah nilai RA, RB dan RC dari rangkaian di bawah ini?
6. Berapakah nilai R1, R2 dan R3 dari rangkaian di bawah ini ?
RC
RB RA R3
R1 R2
RC
RB RA
R3
R1 R2
144,44Ω
104Ω 52Ω R3
R1 R2
RC
RB RA

2Ω 3Ω
6.5Ω
8.7Ω 13Ω R3
R1 R2
7. Untuk rangkaian tertentu yang tidak dapat disederhanakan dengan hanya menggunakan kombinasi seri-paralel, dapat ditangani dengan menggunakan ..........
8. Rangkaian delta ekivalen dengan rangkaian ......................................
9. Rangkaian star ekivalen dengan rangkaian ......................................
10. Rangkaian  sama dengan rangkaian ............................
PERTEMUAN IX
TEOREMA THEVENIN
1. ”Suatu rangkaian listrik dapat disederhanakan dengan hanya terdiri dari satu buah sumber tegangan yang dihubung serikan dengan sebuah tahanan ekivalennya pada dua terminal yang diamati”, adalah ketentuan yang berlaku pada teorema ...............
2. Tujuan penggunaan teorema Thevenin adalah ..............................
3. Bagaimana cara mengukur tahanan ekivalen Thevenin ?
4. Bagaimana cara mengukur tegangan ekivalen Thevenin ?
5. Arus beban IL dapat dicari dengan …..................
6. Prinsip dasar dari penggunaan Teorema Thevenin adalah .................................
7. Pada prinsipnya, penghitungan tahanan ekivalen pengganti pada rangkaian diukur dari sisi terminal pada tahanan …...........................
8. Berapakah besar nilai arus i pada rangkaian ini dengan teorema Thevenin ?
9. Berapakah besarnya nilai arus i pada rangkaian ini dengan teorema Thevenin ?
10. Berapakah arus beban IL rangkaian di bawah ini dengan menggunakan teorema Thevenin?
PERTEMUAN X TEOREMA NORTON
1. ”Suatu rangkaian listrik dapat disederhanakan dengan hanya terdiri dari satu buah sumber arus yang dihubung paralel-kan dengan sebuah tahanan ekivalennya pada dua terminal yang diamati”, adalah ketentuan yang berlaku pada teorema ....................
2. Cara menentukan harga arus Norton ádalah ……….
3. Cara menentukan harga tahanan Norton adalah .................
4. Cara mencari arus beban pada rangkaian ekivalen Norton adalah ..................
5. Cara menghitung Daya pada rangkaian ekivalen Norton hádala …...........
6. Besarnya tahanan total ( RT ) pada rangkaian ekivalen Norton adalah ..............
7. Perhatikanlah gambar berikut ini !
Bila IN = 10 A, RN = 4 ohm, RL = 5 ohm maka besar arus yang mengalir pada tahanan beban RL adalah …
8. Perhatikanlah gambar berikut ini !
Bila IN = 15 A, RN = 5 ohm, RL = 8 ohm maka besar arus yang mengalir pada tahanan beban RL adalah …
9. Perhatikanlah gambar berikut ini !
Bila sumber arus I = 4 A, R1 = 3 ohm, R2 = 4 ohm, R3 = 5 ohm dan RL = 15 ohm maka besarnya tahanan Norton ( RN ) ádalah ……….
10. Perhatikanlah gambar berikut ini !
Bila sumber arus I = 8 A, R1 = 5 ohm, R2 = 6 ohm, R3 = 7 ohm dan RL = 10 ohm maka besarnya tahanan Norton ( RN ) ádalah ……….
PERTEMUAN XI TEOREMA SUPERPOSISI
1. Teorema Superposisi hanya berlaku untuk rangkaian yang bersifat ………..
2. “Menjumlah aljabar-kan tegangan/arus yang disebabkan tiap sumber independent/bebas yang bekerja sendiri dengan semua sumber tegangan/arus independent/ bebas lainnya dengan tahanan dalamnya”, ádalah ketentuan yang berlaku pada teorema ………..
3. Teorema superposisi tidak dapat langsung diterapkan untuk perhitungan daya karena..
4. Ketentuan umum teorema superposisi adalah …
5. Perhatikanlah gambar berikut ini :
Bila menggunakan Aturan I Teorema Superposisi ( sumber arus open circuit ) maka nilai tahanan total dapat dicari dengan memparalelkan tahanan 27 ohm dengan tahanan seri dari 23 ohm dan 4 ohm, yang kemudian hasil paralel tersebut diserikan dengan tahanan 47 ohm, yang hasilnya adalah ……
6. Perhatikanlah gambar berikut ini :
Bila menggunakan Aturan I Teorema Superposisi ( sumber arus open circuit ) maka nilai arus total dapat dicari dengan membagi sumber tegangan dengan nilai tahanan total, yaitu sebesar ………….…
7. Perhatikan gambar berikut :
Bila menggunakan Aturan II Teorema Superposisi ( sumber tegangan short circuit )
maka nilai tahanan total dari tahanan ekivalen = 21,15 ohm yang diparalel dengan R=
23 ohm adalah …………
8. Prinsip Teorema Superposisi diterapkan karena hubungan linier antara .......dan .......
9. Perhatikanlah gambar berikut ini !
Rumus untuk menentukan arus yang melalui R3 adalah …
10. Prinsip teorema superposisi berlaku untuk ……………. tetapi dayanya tidak dapat
digabungkan dengan cara yang sama.
R1 R2
V1 R3 V2
B
PERTEMUAN XII
TRANSFER DAYA MAKSIMUM
1. Di dalam rangkaian arus searah, transfer daya maksimum adalah ……………
2. Daya yang diserap beban RL akan maksimum apabila …………………
3. Besarnya arus yang mengalir agar terjadi transfer daya maksimum adalah I = ………
4. Bila diketahui Vth = 50 V dan Rth = 25 Ω maka untuk mendapatkan daya yang diserap oleh beban ( RL ) menjadi maksimum maka nilai RL harus sebesar …
5. Bila diketahui Vth = 12 V dan Rth = 3 Ω maka nilai daya yang diserap oleh beban ( RL ) maksimum adalah ……...
6. Bilamana diketahui arus yang mengalir pada rangkaian thevenin adalah 15 A di mana Rth = RL = 0,1 KΩ maka besarnya transfer daya maksimum PL = IL 2 RL adalah ...
7. Perhatikan gambar rangkaian berikut :
Berapakah arus beban ( IL ), jika daya di RL maksimum ?
8. Pada Transfer daya maksimum, daya yang diserap beban RL akan maksimum
apabila………….. …
9. Lihat gambar rangkaian berikut, bila Tahanan Beban RL dibuka, maka yang akan
terjadi adalah ................…
10. Di dalam rangkaian arus searah trasfer daya maksimum adalah transfer daya ke dalam
elemen rangkaian dimana tahanan beban sama dengan harga tahanan pengganti ……
RA RC
RB RL
A
B
V
PERTEMUAN XIII
RANGKAIAN DC KAPASITIF DAN INDUKTIF
1. Energi pengisian pada sebuah kapasitor dapat dihitung dengan menggunakan rumus..........................…....
2. Rumus yang dipergunakan untuk menghitung lima buah Kapasitor yang terhubung secara pararel adalah …
3. Rumus yang dipergunakan untuk menghitung empat buah Kapasitor yang terhubung secara seri adalah …
4. Rumus yang dipergunakan untuk menghitung tiga buah Induktor yang terhubung secara seri adalah …
5. Apabila tiga buah kapasitor C1 = 25 μF, C2 = 50 μF dan C3 = 100 μF dirangkai secara paralel maka C total adalah ……………
6. Apabila tiga buah kapasitor C1 = 25 μF, C2 = 50 μF dan C3 = 100 μF dirangkai secara seri maka C total adalah ……………
7. Sebuah Kapasitor 15 F mengisi muatan terminal bertegangan 100 V. Berapakah besar energi yang tersimpan pada kapasitor tersebut bila diketahui E = 0,5 C V2 ?
8. Arus diberikan di dalam sebuah rangkaian kapasitif hanya jika ada perubahan ……… atau jika terjadi perubahan ………………..
9. Empat buah induktor : 5 mH, 15 mH, 20 mH dan 25 mH terhubung seri. Berapakah besarnya induktor pengganti ( LT ) ?
10. Bila diketahui W = 0,5 C V 2 maka besarnya energi pada kapasitor yang memiliki nilai 10 nF yang diberikan sumber tegangan 3 V adalah ……………….
PERTEMUAN XIV
RANGKAIAN PERALIHAN
1. Pada rangkaian RLC Transient, bagaimanakah menentukan hubungan konstanta antara nilai V dengan I ?
2. Rumus untuk mencari nilai arus pada induktor adalah ...................…
3. Energi yang tersimpan dalam medan magnet Induktor pada rangkaian RL Transien adalah …....................................
4. Pada rangkaian RLC transien, akar-akar D1 dan D2 dikatakan Real apabila .........…
5. Pada rangkaian RLC transien, akar-akar D1 dan D2 dikatakan Kompleks apabila …..
6. Pada rangkaian RC Transien, besar tegangannya adalah …......................
7. Rumus untuk mencari nilai tegangan pada rangkaian RL Transien adalah ………...
8. Pada rangkaian RC diberi tegangan DC. Setelah sakelar ditutup, dengan berjalannya waktu, maka besarnya arus akan ........................…
9. Rangkaian seri RL mempunyai tegangan konstan V, jika switch tertutup. Hukum Kirchoff Tegangan menghasilkan persamaan diffrensial …..............................
10. Rumus untuk mencari nilai tegangan pada induktor adalah …………………

materi kuliah logika alogaritma beserta contoh contohnya


temen temen semuanya ini dia materi kita yang pertama yaitu LOGIKA ALOGARITMA silahkan di copy, trimakasih

 

 

Pertemuan 1. Pengertian Dasar Logika dan Algoritma

Logika dan Algoritma
Diperkenalkan Oleh Ahli Matematika : Abu Ja’far Muhammad Ibnu Musa Al Khawarizmi.
Definisi Algoritma
1. Langkah-langkah yang dilakukan agar solusi masalah dapat diperoleh
2. Suatu prosedur yang merupakan urutan langkah-langkah yang berintegrasi
3. Suatu metode khusus yang digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah yang nyata.(Webster Dictionary)
Kriteria Pemilihan Algoritma
1. Ada output: mengacu pada definisi algoritma, suatu algoritma haruslah mempunyai output yang harus merupakan solusi dari masalah yang sedang diselesaikan.
2. Efektifitas dan Efisiensi :D ikatakan efektif jika algoritma tersebut menghasilkan suatu solusi yang sesuai dengan masalah yang diselesaikan dalam arti algoritma harus tepat guna.Dikatakan efisiensi jika waktu proses suatu algoritma relatif lebih singkat dan penggunaan memori komputernya lebih sedikit.
3. Jumlah langkahnya berhingga : maksudnya adalah barisan instruksi yang dibuat harus dalam suatu urutan tertentu atau harus berhingga agar masalah yang dihadapi dapat diselesaikan dengan tidak memerlukan waktu relatif lama.
4. Berakhir à (Semi Algoritma) : proses didalam mencari penyelesaian suatu masalah harus berhenti dan berakhir dengan hasil akhir yang merupakan solusinya atau berupa informasi yang tidak diketemukan solusinya. Artinya baik dalam kondisi solusi ada atau tidak ada, proses akan tetap harus berakhir dan berhenti. Istilah lain dalam algoritma dikenal sebagai SEMI ALGORITMA, yaitu suatu prosedur yang hanya akan berhenti jika mempunyai atau menghasilkan solusi, sedangkan jika tidak menghasilkan solusi, maka prosedur tersebut akan berjalan tanpa henti.
5. Terstruktur : yaitu urutan barisan langkah-langkah yang digunakan harus disusun sedemikian rupa agar proses penyelesaian tidak berbelit-belit sedemikian sehingga bagian-bagian proses dapat dibedakan dengan jelas mana bagian input, proses dan output sehingga memudahkan user melakukan pemeriksaan ulang.
Kesimpulannya:
Suatu Algoritma yang terbaik(The Best) : “Suatu algoritma harus menghasilkan output yan tepat guna(efektif) dalam waktu yang relatif singkat & penggunaan memori yang relatif sedikit(efisien) dengan langkah yang berhingga & prosedurnya berakhir baik dalam keadan diperoleh suatu solusi ataupun tidak ada solusinya”
Contoh:
A. Algoritma untuk mengirimkan surat
1. Tulis surat pada secarik kertas surat
2. Ambil sampul surat atau amplop
3. Masukkan surat ke dalam amplop
4. Tutup amplop surat dengan lem perekat
5. Tulis alamat surat yang dituju, jika tidak diingat, lebih dahulu ambil buku alamat & cari alamat yang dituju, lalu tulis alamat tersebut pada amplop surat
6. Tempelkan perangko pada amplop surat
7. Bawa surat ke kantor pos untuk diserahkan pada pegawai pos atau menuju ke bis surat untuk memasukkan surat ke dalam kotak/bis surat.
B. Algoritma untuk menentukan bilangan akar kuadrat dari suatu bilangan bulat positif yang diinput.
1. Baca bilangan bulat positif yang diinput, sebut saja sebagai A.
2. Dinyatakan Nilai B adalah 0
3. Jika Nilai C sama dengan Nilai A, maka Nilai B adalah Akar dari Nilai A, lalu stop
4. Jika tidak, maka nilai B akan bertambah 1
5. Kembali ke langkah pada No.3
Tahapan Analisa Algoritma
1. Bagaimana merencakan suatu algoritma:
Menentukan beberapa model atau desain sebagai penyelesaian dari suatu masalah untuk mendapat sebuah solusi yan mungkin. Dengan demikian, akan banyak terdapat variasi desain atau model yang dapat diambil yang terbaik.
2. Bagaimana menyatakan suatu algoritma
Menentukan model suatu algoritma yang digunakan sehingga dapat membuat barisan langkah secara berurutan guna mendapatkan solusi penyelesaian masalah. Menentukan model tersebut agar dapat digunakan dengan cara:
- Dengan Bahasa semu(Pseudocode): yaitu dengan menggunakan bahasa sehari-hari, tetapi harus jelas dan terstruktur, seperti telah penulis sebutkan pada contoh-contoh sebelumnya(Contoh prosedur berikirm surat)
Contoh:
1. Untuk mengitung Luas Segitiga:
2. Masukan Nilai Alas
3. Masukan Nilai Tinggi
4. Hitung Luas = (Alas * Tinggi)/2
5. Cetak Luas
- Dengan diagram alur atau flowchart: yaitu dengan membuat suatu penulisan atau penyajian   algoritma berupa diagram yang menggambarkan susunan alur logika dari suatu permasalahan

Contoh:
- Dengan Statement Program/Penggalan Program
Contoh:
1. Read Alas
2. Read Tinggi
3. Luas=(Alas*Tinggi)/2
4. Write(luas)
3. Bagaimana validitas suatu algoritma
Yakni jika penyelesaian memenuhi solusi yang sebenarnya, artinya solusi yang didapat merupakan penyelesaian suatu masalah dan bukannya membuat masalah baru.
4. Bagaimana menganalisa suatu algoritma
Caranya melihat running time atau waktu tempuh yang digunakan dalam menyelesaikan masalah serta jumlah memori yang digunakan dalam penyelesaian masalah tersebut.
5. Bagaimana menguji program dari suatu algoritma
Yaitu dengan cara menyajikannya dalam salah satu bahasa pemrogramana, misalnya BASIC, PASCAL, FORTRAN, dBase, atau yang lainnya. Dalam proses, uji program oleh komputer akan melalui beberapa tahap yaitu:
1. Fase Debugging, yaitu fase dari suatu proses program eksekusi yang akan melakukan koreksi terhadap kesalahan program. Yang dimaksud disni adalah error atau salah dalam penulisan program baik logika maupun sintaksnya.
2. Fase Profilling, yaitu fase yang akan bekerja jika program tersebut sudah benar atau telah melalui proses pada fase debugging. Fase ini bekerja untuk melihat dan mengukur waktu tempuh atau running time yang diperlukan serta jumlah memori/storage yang digunakan dalam menyelesaikan suatu algoritma.
ANALISIS SUATU ALGORITMA
(Untuk melihat faktor efisiensi & efektifitas dari algoritma tersebut), dapat dilakukan terhadap suatu algoritma dengan melihat pada:
- Waktu tempu(Running Time) dari suatu algoritma: adalah satuan waktu yang ditempuh atau diperlukan oleh suatu algoritma dalam menyelesaikan suatu masalah.
Hal-hal yang dapat mempengaruhi daripada waktu tempuh adalah:
1. Banyaknya langkah: Makin banyak langkah atau instruksi yang digunakan dalam menyelesaikan masalah, maka makin lama waktu tempuh yang dibutuhkan dalam proses tersebut
2. Besar dan jenis input data: Besar dan jenis input data pada suatu algoritma akan sangat berpengaruh pada proses perhitugan yang terjadi. Jika jenis data adalah tingkat ketelitian tunggal(Single precision), maka waktu tempuh akan menjadi relatif lebih cepat dibandingkan dengan tingkat ketelitian ganda(double precesion)
3. Jenis operasi: Waktu tempuh juga dipengaruhi oleh jenis operasi yang digunakan. Jenis operasi tersebut meliputi operasi matematika, nalar atau logika, atau yang lainnya. Sebagai contoh, operasi perkalian atau pembagian akan memakan waktu lebih lama dibandingkan operasi penjumlahan atau pengurangan.
4. Komputer dan kompilator: hal terakhir yang mempengaruhi waktu tempuh suatu proses algoritma adalah komputer dan kompilatornya, walaupun sebenarnya faktor ini diluar tahap rancangan atau tahap pembuatan algoritma yang efisien. Algoritma dibuat untuk mencapai waktu tempuh yang seefektif dan seefisien mungkin, tetapi kesemuanya itu akan sangat bergantung pada kemampuan komputer yang tentunya harus sesuai dengan jumlah program atau langkah yang diperlukan oleh algoritma, begitu juga dengan kompilator tersebut, misalnya PC XT 8086 akan kalah cepat dibandingkan 8088 atau dengan AT 80286 atau 80386 atau 80486 dan seterusnya
- Jumlah Memori Yang digunakan: banyaknya langkah yang digunakan dan jenis variabel data yang dipakai dalam suatu algoritma akan sangat mempengaruhi penggunaan memori. Dalm hal ini, diharapkan dapat memperkirakan seberapa banyak kebutuhan memori yang diperlukan selama proses berlangsung hingga proses selesai dikerjakan. Dengan demikian, dapat disiapkan storage yang memadai agar proses suatu algoritma berjalan tanpa ada hambatan atau kekurangan memori.
Sifat-Sifat Algoritma
- Banyaknya langkah instruksi harus berhingga: pelaksanaan sebuah algoritma yang terprogram haruslah dapat diakhiri atau diselesaikan melalui sejumlah langkah operasional yang berhingga. Jika tidak demikian, kita tidak akan dapat mengharapkan bahwa pelaksaan algoritma tersebut dapat menghasilkan suatu solusi yang baik.
- Langkah atau instruksi harus jelas: artinya bahwa penulisa setiap langkah yang terdapat didalam sebuah algoritma harus memiliki arti yang khusus atau spesifik sehingga dapat dibedakan antara penulisan langkah untuk komputer(program/pemrograman) dengan penulisan langkah bagi manusia(pesudocode). Manusia akan lebih mudah memahami algoritma yang terdiri atas simbol-simbol(Contoh: pembuatan algoritma dengan diagram alur/flowchart) sedangkan komputer hanya membutuhkan sebuah penulisan algoritma dengan kode-kode yang dituangkan dalam bahasa yang dimengerti oleh komputer itu sendiri(bahasa pemrograman).
- Proses harus jelas dan mempunyai batasan: rangkaian suatu proses yang berisi langkah-langkah instruksi dari suatu algoritma yang akan dilaksanakn harus ditetapkan dengna jelas, baik dan pasti sebab sebuah algoritma harus memiliki instruksi dasar tertentu dimana setiap instruksi harus memiliki unsur pelaksana yang berfungsi sebagai pemroses data yang akan dimasukkan dalam sebuah komputer. Dengan demikian, sebuah algoritma harus ditulis dengan jelas tentang batasa-batasan proses yang akan dilaksanakan oleh komputer.
- Input dan Output harus mempunyai batasan: input merupakan data yang dimasukkan ke dalam algoritma yang untuk kemudian akan dilaksanakan oleh komputer. Dengan begitu, input yang diberikan harus sesuai dengan jenis dari bahasa pemrograman yang digunakan, sedangkan ouput merupakan hasil yang diperoleh dari pekerjaan yang dilaksanakan komputer untuk kepentingan user yang merupakan pihak diluar komputer. Algoritma harus menghasilkan output karena merupaka solusi yang diharapkan dari suatu masalah yang timbul.
- Efektifitas: instruksi yang diberikan pada komputer agar hanya menjalankan atau melaksanakan proses yang mampu dilaksanakannya. Yang dimaksud mampu adalah bahwa suatu algoritma atau instruksi-instruksi dalam sebuah program hanya akan dapat dilaksanakan jika informasi yang diberikan oleh instruksi-instruksi tersebut lengkap, benar dan jelas.
- Adanya batasan ruang lingkup, sebuah algoritma yang baik adalah hanya ditujukan bagi suatu masalah tertentu saja. Susunana input harus ditentukan lebih dulu sebab susunan tersebut enentukan sifat umum dari algoritma yang bersangkutan.

harus diingat jadwal kuliah bsi bulan september

 
NIM :
13131215
NAMA : AGUS TRI PURNOMO
PROGRAM STUDI : Akademi Manajemen Informatika & Komputer
JURUSAN : Teknik Komputer
KELAS : 13.1C.02
NO JAM HARI DOSEN KODE MTK MATAKULIAH SKS KEL PRAKTEK SILABUS SLIDE LTM MODUL KAMPUS RUANG
1
19:15-20:45 
Jumat 
AAM 
102 
PENDIDIKAN AGAMA 
 
A1 
Ruang 303 
2
20:00-21:30 
Senin 
MPU 
104 
BAHASA INGGRIS I 
 
A1 
Ruang 501 
3
18:30-21:30 
Kamis 
YNT 
151 
ALGORITMA & PEMROGRAMAN I  
ALC.13.1C.02.A 
A1 
Ruang 502 
4
17:00-19:15 
Sabtu 
EL9 
153 
PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI & KOMUNIKASI 
 
A1 
Ruang 404 
5
17:00-20:00 
Senin 
HAM 
207 
LOGIKA & ALGORITMA 
 
A1 
Ruang 404 
6
17:00-19:15 
Selasa 
NCR 
236 
TEORI RANGKAIAN LISTRIK 
 
A1 
Ruang 403